INDUK DAN TELUR AYAM
Pengajaran: Anak sekolah dapat mempercayai perkataan Allah melalui Firman Allah atau Alkitab.
Kisah ini menceritakan induk ayam yang sedang mengerami telurnya supaya menetas. Ketika induk ayam sedang dengan sabar mengerami telurnya, induk ayam berbincang-bincang dengan telur-telurnya. Nak, di atas sana langit biru terbentang luas. Di taman terhampar bunga-bunga mawar merah yang harum, daun-daun hijau segar, dan semuanya indah. Disana juga ada pelangi yang sangat indah! Lalu anak ayam menggerutu di dalam telur, Ah mama bohong! Aku akan melihat kegelapan di sana-sini. Tidak ada yang indah sama sekali.
Ketika hari mulai siang, induk ayam mulai lapar, lalu menyantap makanan yang telah disediakan induk jantan. Induk ayam berkata kepada anaknya di dalam telur, Anakku sayang, ini ada makanan enak sekali rasanya. Kemudian anak ayam membantah di dalam telur, tuh kan bohong lagi! Aku tidak merasakan kelezatan sedikit pun.
Keesokan harinya, ketika anak-anak ayam itu menetas, mereka mulai membuka matanya, anak ayam itu pun berkata: lihat...semua yang dikatakan mama ternyata benar. Ada langit biru yang luas sekali. Bunga mawar merah yang cantik dan harum dan ada dedaunan segar yang hijau. Kemudian induk ayam mulai mengajari anak-anaknya makan dan anak ayam itu berkata lagi: Hmmm benar, makanan ini sangat lezat ma. Hmmm nyam-nyam enak sekali.
Saat itu juga anak-anak ayam mendengar burung-burung yang berkicau, mereka menyadari bahwa nyanyian burung-burung itu sangat indah. Ternyata banyak hal yang menakjubkan, yang sebelumnya telah diberitahukan oleh induk ayam, tidak dipercayai oleh anak-anak ayam, namun sekarang semua telah terbukti.
Penerapan: Kita harus mempercayai Firman Allah dalam Alkitab. Firman-Nya adalah pelita yang menerangi jalan kita. Firman Tuhan akan membimbing kita supaya menjadi orang yang baik. Tuhan berkata, "Berbahagialah orang yang tidak melihat, tetapi ia percaya!" (Yohanes 20:29).
0 komentar:
Posting Komentar