728x90 AdSpace

Latest News

Senin, 03 Juli 2017

ARTIKEL: PEMBINAAN GURU SEKOLAH MINGGU 3

PART 3
PENDIDIK SEKOLAH MINGGU 3
(PEMBINAAN GURU SEKOLAH MINGGU)


Media pembelajaran
Alat peraga di sekolah minggu sangat dibutuhkan mengingat : 
  • Dengan alat peraga, pelajaran akan disajikan lebih menarik.
  • Mengarahkan perhatian anak (anak perlu alat bantu untuk berkonsentrasi dalam mendengarkan pengajaran).
  • Membantu pengertian (menjelaskan cerita), karena pengertian anak akan sesuatu hal bisa berbeda dengan apa yang guru maksudkan. Sementara tidak semua guru dapat menceritakan dengan baik detail- detail ceritanya. Jadi Alat peraga adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya:
      • Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan.
      • Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya, dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja.
      • Untuk menjelaskan alur cerita.
      • Untuk menjelaskan letak sebuah tempat, setting waktunya, budaya, dan situasi kondisi sebuah tempat pada waktu tertentu dalam situasi tertentu. Misal: menceritakan situasi kota Yerusalem pada zaman Yesus jauh lebih mudah dengan gambar daripada dengan kata-kata.
      • Untuk menggambarkan hubungan keluarga (bila menceritakan silsilah).
      • Untuk menjembatani budaya yang berbeda dengan keadaan hidup anak-anak pada masa kini dengan setting cerita yang diceritakan oleh guru.
    Alat peraga adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat pelajaran. Alat peraga dapat menimbulkan kesan di hati sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru. Semakin kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat peraga) yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya.

    Alat-alat peraga yang wajib tersedia sebagai fasilitas Sekolah Minggu diantaranya adalah sebagai berikut:
    • Gambar-gambar dan poster sering muncul dalam setiap cerita yang kita sampaikan. Misalnya gambar pemandangan, rumah, Yesus, murid- murid Yesus, orang -- wanita, pria, dan anak-anak --, binatang, dll.
    • Papan planel (minimal satu buah) dan flash card -- jangan lupa untuk memperbarui flash card Anda.
    • Papan tulis lengkap dengan kapur dan penghapusnya. Sediakan kapur berwarna juga sebagai variasi dalam gambar atau tulisan Anda agar lebih menarik.
    • Peta lokasi, peta kota, dan peta dunia yang ukurannya disesuaikan dengan banyaknya jumlah anak. Semakin banyak jumlah anak, usahakan juga untuk membuat peta dengan ukuran yang lebih besar.
    • Audio visual, bisa berupa film, video/VCD, sound slide, overhead projector (OHP), tape/kaset, dll.

    Merencanakan program untuk satu jam pelajaran
    Kerangka satu jam pelajaran dapat terdiri dari tiga bagian, yaitu:
    • Pembukaan : dalam Pembukaan guru menjemput anak dimana mereka berada saat tiba di Sekolah Minggu.
    • Cerita Alkitab : anak dibawa pada Firman Allah yang merupakan satu cerita penuh dinamika.
    • Penerapan/Respons: anak disiapkan untuk bertindak atas dasar Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.

    Pembukaan
    Pembukaan perlu menimbulkan rasa ingin tahu serta mengarahkan pikiran anak pada tujuan pelajaran, tanpa melepaskan isi cerita. Berikut ini beberapa unsur-unsur kegiatan pembukaan.

    Unsur-unsur pembukaan:
    •  ucapan "Selamat Datang"
    • anak diterima dengan penuh perhatian
    • menyanyi bersama
    • doa pembukaan
    • persembahan (bagian ini lebih awal dengan anak dari orang dewasa; uang dalam tangan anak mudah jatuh dan mengganggu acara).
    • mengingat hari ulang tahun anak
    • penyembahan
    • cerita sehari-hari
    • percakapan untuk menerangkan satu istilah
    • mengulangi satu bagian dari pelajaran minggu yang lalu (menyanyikan nyanyian yang baru diajarkan, ucapkan ayat hafalan bersama, lihat kembali gambar dari cerita dll.)
    • menyanyi satu lagu yang mengantarkan mendengar cerita.
    Mengingat bahwa pembukaan hanya kira-kira lima belas menit, guru akan memilih unsur pembukaan dengan saksama. Tidak semua unsur yang disebut di atas bisa masuk pada tiap perencanaan pembukaan. Unsur-unsur itu merupakan variasi untuk dapat dipilih.

    Biasanya Pedoman Mengajar juga mengusulkan unsur yang berkaitan dengan pelajaran. Namun guru tetap harus memilih nyanyian dan menyusun pembukaan sehingga anak dalam waktu sesingkat mungkin dipersatukan dan dipersiapkan untuk mendengar cerita.

    Ada gereja yang mengadakan pembukaan bersama dengan semua kelas, dan anak baru diajar terpisah pada waktu masuk cerita. Keuntungannya adalah pembukaan lebih meriah, penyembahan lebih bersemangat. Kesulitannya adalah cara itu membutuhkan lebih banyak waktu, karena guru harus ciptakan suasana tenang lagi sesudah anak tiba pada kelas masing-masing.

    Cerita
    Satu jam pelajaran ini sangat penting, sama pentingnya dengan khotbah dalam kebaktian. Namun daya konsentrasi anak masih terbatas. Khususnya anak Kelas Kecil tidak berkonsentrasi terlalu lama. Dalam perencanaan satu jam pelajaran bagian cerita dapat dijadwalkan seperti berikut:
    • Kelas Batita kurang lebih 5 menit
    • Kelas Kecil antara 7-10 menit
    • Kelas Tengah antara 10-15 menit
    • Kelas Besar antara 20-25 menit
    Mengimbangi pendeknya waktu konsentrasi, anak kecil senang mendengar cerita kesukaannya berulang kali, asal disela-selanya ada kesempatan berdiri sebentar, menyanyi dengan gerakan tangan, atau melakukan satu aktivitas lain.

    Kemudian cerita dapat diulangi dengan cara tertentu yang sudah disiapkan, umpamanya:
    • melihat sebuah gambar bersama
    • menonton guru melukiskan cerita di papan tulis
    • melihat guru menempel unsur pada gambar berkembang
    Cerita Alkitab merupakan "makanan rohani" untuk anak. Firman Tuhan berkuasa mengubah kehidupan mereka. Karena itu penting sekali disampaikan dengan saksama, sehingga anak jangan bosan atau jemu, melainkan sangat suka waktu guru bercerita.

    Penerapan/Respons
    Dalam bagian ini Firman Tuhan akan diperdalam dan anak diantarkan untuk memberi satu jawaban terhadapnya. bagian ini penuh interaksi antara guru dan murid. Anak dibimbing memberi respons melalui berbagai kegiatan, umpamanya:
    • mengerjakan gambar dinding
    • melukis satu bagian dari cerita
    • merobek kertas bentuk orang-orangan dan menempelkannya
    • menjawab pertanyaan
    • mengulangi cerita dengan memakai wayang/alat peraga
    • mengadakan persekutuan doa bersama
    • mempelajari nyanyian baru
    • menghafal ayat dari Alkitab dll.
    Semua aktivitas yang diusulkan dalam Pedoman mengajar erat berkaitan dengan cerita. Sebagian dari aktivitas akan menolong sehingga anak bersatu dengan cerita, sebagian akan menggerakkan emosi dan kehendak anak dalam arah tindakan, dan sebagian merupakan tindakan baru, umpamanya: persekutuan doa anak. Di sini anak belajar berdoa dengan kata-kata sendiri. Ini satu respons terhadap Tuhan sendiri. Untuk memungkinkan anak belajar berdoa, tiap doa guru perlu singkat, dengan kata-kata sederhana tetapi penuh hormat dan keyakinan bahwa Tuhan mendengar dan menjawabnya.

    Berhasil tidaknya guru dalam bagian ini akan menentukan sikap anak terhadap pelajaran berikut. Jika Firman Tuhan disampaikan menyebabkan satu perubahan terjadi dalam kehidupan anak sehari-hari, anak akan selalu lapar dan haus untuk mendengar cerita berikutnya. Sebaliknya, jika anak merasa bosan, mereka akan datang lagi pada minggu berikutnya dengan perasaan jemu. Lama-kelamaan anak hanya ingin menjadi anak besar sehingga tidak harus mengikuti Sekolah Minggu lagi. Sikap ini sangat merugikan suasana kelas dan kerohanian anak.

    Penutup Pelajaran
    Penutup pelajaran harus singkat dan hanya membutuhkan beberapa menit saja. Isinya:
    • pengumuman
    • doa berkat
     Setelah itu anak dilepaskan di bawah berkat perlindungan Tuhan.

    Berikut ini beberapa ide acara/aktivitas untuk anak sekolah minggu :
    • Merayakan Hari Ulang Tahun Anak (setiap bulan)
    • Panggung Boneka
    • Macam-macam PARTY (chicken, ice cream, T-shirt, biscuit, dsb)
    • Bible Camp
    • KKR
    • Kebaktian Padang / Persekutuan Udara Terbuka
    • Rekreasi Anak (di dalam kelas, gereja, kota, dan di luar kota)
    • Lomba-lomba, misal: menyanyi
    • Latihan tamborine, paduan suara, dsb
    • Pembagian rapor
    • Persembahan bulanan
    • Talent Show
    • Graduation Day
    • Makan bersama, nonton bersama, dst
    • Kebaktian Gabungan Khusus
    • Perjamuan kasih.

    Ide Pelayanan di luar kelas SM :
    •  Warta jemaat khusus anak
    • Siaran RRI
    • Ke Panti Asuhan
    • HAPPY: mengisi hari libur Anak dengan berbagai aktivitas yang membangun (masak, science, musik, dsb).

    Bersambung...
    ARTIKEL: PEMBINAAN GURU SEKOLAH MINGGU 3
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Top