"SEBUAH PENGORBANAN"
Pengajaran: Anak sekolah minggu mau berkorban demi kepentingan orang banyak dan tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Satu rombongan pengungsi harus melintasi sebuah sungai agar tiba di daerah yang lebih aman. Tetatpi hal itu tidak mudah karena pasukan musuh sudah mengintai di jembatan yang berada di atas sungai tersebut. Seorang laki-laki menggendong anaknya yang masih bayi. Kelompok demi kelompok pengungsi berasil menyebrangi sungai. Sampai akhirnya, tiba giliran kelompok laki-laki beserta anaknya. Suasana begitu tegang. Suasana hening, hanya terdengar suara aliran sungai yang memiliki kedalaman sebatas dada orang dewasa.
Tiba-tiba ketika berada di tengah sungai, bayi dalam gendongan laki-laki itu menangis. Betapa paniknya para pengungsi karena suara itu akan menarik perhatian pasukan musuh yang ada di atas. Lampu sorot mulai diarahkan kepada pengungsi. Kelompok yang di tengah sungai menyelamatkan diri dengan cara menenggelamkan dirinya di sungai. Tinggal laki-laki itu yang berada pada pilihan yang sangat sulit. Keselamatan anaknya atau keselamatan pengungsi?
Lampu sorot semakin dekat. Laki-laki itu mengambil keputusan untuk menenggelamkan diri bersama anaknya. Saat berbahaya berlarut, laki-laki bersama dengan pengungsi muncul dari permukaan air. Sekilas dalam kegelapan ia tahu bahwa anaknya telah mati. Ia mengorbankan anaknya untuk keselamatan teman-temannya. Allah sangat mengasihi kehidupan kita, sehingga Dia mengorbankan anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Penerapan:
Dalam hidup kita tidak terlepas dari orang lain. Ada kepentingan bersama yang harus diperhatikan selain kepentingan pribadi. Kita tidak boleh hanya mementingkan pribadi saja. Tetapi kita harus berkorban bagi kepentingan orang banyak.
0 komentar:
Posting Komentar